Sabtu, 15 Desember 2012

5 Kesalahan Umum Pada Pemrograman

Filled under:

Sebagai seorang programer, pekerjaannya tidak akan jauh dari menuliskan kode-kode program. Kode-kode program yang ditulis merupakan perwujudan dari sebuah pemikiran untuk memecahkan permasalahan. Kesalahan dalam penulisan program dapat berakibat dari yang kecil dampaknya sampai fatal sekali.

Kesalahan penulisan program sebenarnya dapat dihindari asalkan si programer sendiri memiliki tingkat ketelitian yang cukup dalam menuliskan programnya. Kesalahan yang akan dibahas pada tulisan ini biasanya dialami oleh programer pemula yang kurang teliti dan tidak memiliki tingkat kesabaran yang cukup.
Mari kita lihat, kesalahan-kesalahan umum seperti apa saja yang bisa terjadi menimpa seorang programer pemula.


1. Tidak konsisten dalam memberikan nama variabel
Hal ini kelihatannya sederhana, tetapi berakibat fatal bila kode program sudah membengkak menjadi ratusan atau bahkan menjadi ribuan baris dengan kompleksitas program yang cukup rumit. Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan tersendiri dalam penamaan sebuah variabel. Anda tidak dapat menuliskan pada baris deklarasi variable ‘custID’ dan kemudian pada baris ke 35 menjadi ‘custNum‘. Atau yang paling fatal adalah memberikan tanda pemisah atau spasi antara ‘cust’ dengan ‘Num’.

2. Berhadapan dengan tipe data Tanggal dan Waktu (Date/Time)
Dalam membuat program, kadang kala harus berkompromi dengan tipe data tanggal dan waktu. Harus diingat dengan jelas bahwa pembuat bahasa pemrograman dan database adalah bukan dari Indonesia. Sehingga, rata-rata mereka menerapkan format tanggal dan waktu yang berbeda dengan yang berlaku di Indonesia. Sebagai programer, haruslah paham perbedaan antara AM dan PM dari sebuah waktu. AM digunakan setelah jam 12.00 malam sampai jam 12.00 siang, sedangkan PM digunakan setelah jam 12.00 siang sampai jam 12.00 malam. Dan format waktu bila menggunakan AM/PM, angka maksimalnya adalah 12 sedangkan bila menggunakan pola 24 Hour, maka pola waktunya akan seperti umumnya di Indonesia. Perhatikan juga saat memanfaatkan fungsi-fungsi yang disediakan yang berkaitan dengan tanggal dan waktu. Jangan malas untuk membaca pedoman ataupun petunjuk dalam menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan.

3. Pemakaian User Interface yang salah
Dengan makin beragamnya bahasa pemrograman yang mendukung tampilan grafis, programer akan lebih leluasa untuk mewujudkan imaginasinya dalam menerjemahkan tampilan sebuah prosedur. Namun perlu diingat, bahwa ada hal-hal yang umum yang sudah ada pakemnya yang harus ditaati. Tujuannya adalah agar user yang sudah terbiasa dengan tampilan umum dari aplikasi-aplikasi umum yang dipakai tidak kesulitan untuk memahami apa yang harus dilakukan terhadap pilihan yang tersedia. Sebagai contoh yang mudah adalah pemilihan warna dari tampilan dan peletakan tombol-tombol yang penting seperti OK, Cancel, Next, Save, dst.

4. Tidak melihat pesan kesalahan yang muncul atau melihat file log yang ada
Setiap bahasa pemrograman pasti memiliki cara tersendiri untuk memberi tahu programer bahwa ada yang salah pada program yang ditulisnya. Selain belajar menulis program dan membangun algoritma yang benar, seorang programer juga harus belajar membaca pesan kesalahan yang diberikan oleh bahasa pemrograman yang dipakainya. Biasanya, seorang programer pemula yang lagi belajar pemrograman tidak memperhatikan hal ini. Padahal, dengan membaca sebentar pesan yang diberikan ataupun melihat log file kesalahan yang ada, dia akan dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul. Ataupun bila tidak dapat menyelesaikannya, bisa mencari maksud dari pesan kesalahan tersebut di internet dengan bantuan mesin pencari seperti google.

5. Terlalu mengandalkan ‘code completion
IDE atau antar muka untuk membuat program saat ini menawarkan kelebihan yang membantu programer. Hadirnya fasilitas code completion atau fasilitas yang secara otomatis akan menuliskan perintah tertentu secara lengkap akan sangat membantu programer dalam membangun programnya. Tetapi, jangan lupa, fasilitas ini hanyalah sebagai alat bantu dan fungsi atau perintah yang ada di dalam bahasa pemrograman ada kalanya memiliki perbedaan yang kecil. Jadi, programer yang menggunakan fasilitas ini janganlah sampai terlalu bergantung dan pasrah pada fasilitas ini. Perlu juga programer untuk menjadi teliti meski sudah dibantu dengan fasilitas ini. Yakinkan bahwa benar-benar perintah yang dibutuhkanlah yang memang dipakai dengan melakukan pengecekan ulang terhadap program yang ditulis sebelum menuliskan perintah atau program yang lain.

Nah, itulah kira-kira lima buah kesalahan umum dari programer yang kadang terjadi atau dialami baik oleh programer pemula ataupun yang sudah tingkat lanjut. Untuk itu, Anda yang memang memiliki profesi ataupun sedang tertarik dengan dunia pemrograman, biasakan untuk membangun sifat teliti dan sabar dalam membangun program Anda.

Sumber : http://hadiono.org/

1 komentar:

  1. It is truly a nice and useful piece of info. I'm happy that you shared this useful information with us. Please keep us up to date like this. Thank you for sharing.
    Also visit my web-site la nautica.com

    BalasHapus